Disclaimer: Post ini merupakan pengalaman pribadi penulis. Tulisan ini merupakan opini, dimana
opini setiap orang dapat berbeda. Mohon saling menghargai dan jangan menghakimi
berdasarkan kemampuan dan situasi anda. Post ini dibuat untuk saling berbagi
pengalaman. Semoga anda menikmati.
Pada jaman sekarang ini, orang semakin mudah
untuk berkeliling dunia. Mau kebagian mana pun di dunia pasti bisa dituju,
apalagi dengan banyaknya travel fair yang diadakan sepanjang tahun. Puji Tuhan,
ditahun 2018 ini saya diberi kesempatan untuk berkunjung ke negeri sakura alias
Jepang. Saya sempat berbagi gambar selama perjalanan liburan saya di Jepang
melalui insta-stories dan mendapatkan banyak pertanyaan seperti ini “Kamu ke
Jepang habis berapa?”, saya menjawab
mereka dengan jawaban seadanya karena banyak sekali faktor yang menentukan
berapa besar pengeluaran yang bisa kamu habiskan di tempat kamu ini berlibur.
Sebagai pengantar saya akan memberikan gambaran perjalanan liburan saya di Jepang. Saya pergi ke Jepang dari tanggal 2 – 16 Juli 2018 (14 hari dengan visa waiver), mengunjungi 3 kota (atau prefecture) besar yaitu Tokyo, Kyoto dan Osaka, dan saya pergi bersama 4 orang teman (total orang adalah 5). Rate tukar yen waktu saya tukar adalah Rp 132 / 1yen. Kenapa saya menjabarkan hal ini? Karena masalah budgeting itu sangat bergantung dengan berapa lama kamu tinggal di tempat kamu berlibur, bagaimana pemilihan transport yang baik dan tentunya pengendalian diri untuk berbelanja dan makan-makanan enak.
Saya akan bagi 2 hal besar dalam budgeting ini.
Yang pertama adalah fix cost atau pengeluaran yang sudah pasti kita keluarkan
saat kita ingin pergi berlibur. Fix cost ini mencakup tiket pesawat, penginapan
dan transport. Yang kedua adalah variable cost atau pengeluaran berdasarkan
variable yang mana setiap orang tentu berbeda contohnya makan, oleh-oleh, tiket
masuk wahana, dan lain sebagainya.
Fix Cost
Penerbangan SUB-HKG → HKG-NRT dan KIX-HKG →
HKG-SUB kami berlima menggunakan airline Cathay Pacific harga tiketnya berkisar
Rp 5.000.000,- (Include makan & bagasi 30kg PP) perorang dan pulang-pergi. Kami
telah memesan tiket penerbangan ini dari
awal bulan agutus 2017. Kenapa begitu lama? Satu karena kami mencocokan jadwal
yang pas dan kebanyakan travel fair memberikan jadwal penerbangan lebih lama
dari tanggal beli. Tips no.1! Jika kalian pergi bersama teman/relasi, saya
sarankan beli saja dulu tiketnya, karena ini akan mengunci jadwal teman/relasi
kalian. Ngga akan ada teman/relasi kamu yang batal mendadak dan bikin sebel
ketika jadwal penerbangan udah dekat.
Tiket pesawat sudah dibeli, berikutnya adalah
memikirkan kita mau tidur dimana. Jepang terkenal dengan biaya sewa ruangan
yang amal mahal, jadi pilihan kita tertuju pada Airbnb, Hotel, hostel, atau
capsul hotel. Karena kita pergi berlima, tentunya harganya jauh lebih murah
jika kita menyewa satu apartemen dan membagi biayanya berlima. Pada akhirnya
pilihan kita jatuh padah Airbnb untuk penginapan di Tokyo, Sewa apartemen
melalui agoda untuk Kyoto, dan tinggal di hostel untuk penginapan di Osaka. Tips no.2! Jika kalian
mencari penginapan di Jepang, pastikan kalian mencari dekat dengan stasiun,
karena ini akan membantu kalian saat kalian membawa koper atau belanjaan yang
sudah overload!. Total penginapan kami selama 14 hari di Jepang perorang adalah
kurang lebih Rp 5.000.000,-
Next adalah transport. Transportasi utama di
jepang adalah kerta. Bersyukur sebagai turis kita diberikan banyak fasilitas
seperti metro pass, bus pass, ataupun tiket tiket transport yang memiliki
diskon untuk memasuki tempat-tempat wisata. Disini kita harus pintar-pintar
mengatur jadwal, agar kita ngga bolak-balik ketempat yang sama dalam beberapa
waktu, kalau bisa sekali jalan cuss lanjut terus aja. Saya akan bikin post
sendiri mengenai tips membuat jadwal perjalanan dan tips menghemat akomodasi yang
murah di Jepang. Selama saya di Jepang dan berpindah ketiga kota tersebut total
biaya transport yang saya sudah keluarkan adalah kurang lebih ¥ 23,500 atau setara dengan Rp 3.102.000,- ini
sudah termasuk tiket kereta cepat Tokyo-Kyoto-Osaka.
Okay total fix cost ku saja sudah Rp
13.102.000,- apakah ini terlalu mahal? Uhm, mahal untuk setiap orang itu
relative dan jika saya boleh bandingkan dengan paket tour yang saat ini
nilainya berkisar Rp 16jt-20jt untuk 7D6N, dengan pengeluran yang saya
keluarkan tersebut saya mendapatkan waktu lebh lama yaitu 15D14N, atau 2x lipat
lebih lama untuk menikmati Jepang. Jadi saya kembalikan keputusan mahal atau
tidak itu kepada anda.
Variable cost
Kebanyakan orang akan berfikir menghemat biaya
melalui mengurangi biaya makan, tiket masuk wahana, dan lain sebagainya. Saya
sangat setuju dengan hal ini. Kami sendiri pun berusaha untuk membatasi biaya
makan kami seharinya. Biaya makan yang kami anggarkan sehari adalah ¥ 2,000.
Apakah nominal ini cukup? Bagi kami ini sangat cukup bahkan berlebih. Jadi kami
mengatur bagaimana membagi jatah makan ini agar tetap berimbang. Misalnya hari
ini total biaya makan kami adalah ¥1,300 berarti untuk besok kami ada buget ¥2,700
untuk makan. Jadi hari berikutnya kami bisa makan lebih enak. Dan saya
menemukan cara cheating untuk tetap makan enak di Jepang dan murah, saya akan
bahas dalam post yang terpisah.
Berikutnya wahana. Well, ini sangat bergantung
dengan tipe pribadi kamu. Jika kamu sangat mencintai Jepang dan mendoktrin
dirimu harus masuk seluruh landmark yang Jepang miliki misal di Tokyo ada
Skytree dan Tokyo tower, pastikan kalian punya budget khusus untuk
wahana-wahana seperti ini. Tapi jika kalian tidak memiliki budget lebih kalian
bisa kok foto-foto dari luar tanpa masuk kedalamnya. Yang pentingkan tetep
eksiskan ya. No problem guys! Ini benar-benar bedasarkan kemauan dan kemampuan
kalian aja.
Oleh-oleh dan belanja. Satu hal yang aku ingin
ingatkan adalah please jangan kalap! Iya, harga barang di Jepang memang ada
yang lebih murah dan kualitasnya lebih bagus. Tetapi yang lebih penting dari
itu adalah kamu butuh apa engga. Kalau kalian emang ada buget ya monggo beli
oleh-oleh untuk keluarga besar atau relative, jika tidak, ingat kita juga tidak
ada kewajiban untuk membelikan mereka oleh-oleh.
Jadi boleh disimpulkan, berapa
pengeluaran kamu untuk pergi liburan itu semua bergantung bagaimana cara kamu
sendiri untuk mengaturnya. Mau
hemat bisa mau pengeluaran lebih besar ya bisa. Jaman sekarang pilihan itu banyak banget. Seperti
di sharing ini, saya menggunakan Cathay Pacific, jika menurut kalian harga itu tidak termasuk budget
kalian, jangan khawatir kalian bisa memilih low cost airline seperti AirAsia,
tetapi tetap pertimbangan pilihan kalian itu terbaik atau tidak. Karena harga
bagasi juga tidak murah.
Untuk beberapa hal saya tidak bisa menceritkan
lebih detail, tetapi jika kalian ingin berbagi juga mengenai pengalaman kalian
pergi berlibur ke Jepang, please tinggalkan sharing kalian di kolom komentar,
agar pembaca-pembaca yang lain bisa terinspirasi dari kalian juga. Thank you
for reading this sharing. Saya harap ini sangat membantu kalian yang ingin
berlibur ke Jepang tetapi masih bingung harus saving berapa dan berapa pengeluran
yang perlu dikeluarkan. Sampai jumpa pada post berlibur di Jepang saya lainnya.
Christa out!
X.O.X.O
Be Friend with Me on g+
and
Keep in touch with me on Instagram : iinchr
| Contac Me : icchrista [at] gmail [dot] com | Iin - Ic Christa |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Share your story, opinion, and experiences here !