Tampilkan postingan dengan label Financial. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Financial. Tampilkan semua postingan

Investasi di Deposito, Apakah masih menarik?

Sebagian besar kaum Boomer pasti akan menyarankan untuk menyimpan uang dan berinvestasi secara konservatif salah satunya di Deposito.  Sebagai kaum milenial dan gen Z, apakah saran tersebut masih relate ya? Yuk mari kita kulik lebih jauh.

Pada zaman dahulu literasi keuangan belum seterbuka sekarang tentunya para boomer memiliki sedikit akses untuk membeli berbagai produk keuangan. Pada saat itu, salah satu investasi menarik selain tanah tentunya deposito. Uang yang tadinya hanya disimpan dibawah bantal, sekarang bisa disimpan disatu Lembaga yang aman, terpercaya, mudah diakses dan diberikan imbal hasil berupa bunga. Siapa yang tak tertarik? Tentu banyak dari kaum boomer memilih investasi di deposito.

Meninggal dengan tenang (Tanpa Hutang)

Memasuki usia 30 tahun dan sudah menikah, membuat aku sadar bahwa ada satu hal yang pasti di dunia ini, yaitu kematian. Setiap membahas kematian, aku dan paksu selalu berebut untuk meninggal lebih dulu. Kenapa? Karena ditinggal pasangan itu kayak dunia runtuh. Kehilangan adalah salah satu core memory yang sulit banget untuk dilalui and only time can heal. Hanya membayangkan saja membuat hati sakit bahkan sampai air mata mengalir. Berduka sudah sulit, gimana ditambah dengan nasib keuangan yang tak menentu, karena ditinggalkan oleh pencari nafkah utama.

Kita berdua sama-sama bekerja di usaha yang sama, kasarannya bisnis barenglah. Diusaha ini kita berbagi tugas. Aku bertugas di keuangan dan operasional, sedangkan Paksu bertugas di bagian penjualan dan pemasaran serta human resources and development. Yang namanya bisnis bisa hancur kapanpun. Bisnis kebanyakan hancur karena faktor eksternal (perubahan peraturan dari pemerintah, kualitas barang dari supplier) kalau dari faktor internal, seperti meninggalkan salah satu dari kita, bisnis nggak hanya hancur tapi bisa habis tak bersisa. Untuk menghindari hal-hal terburuk terjadi, kita mulai merencanakan proteksi diri. Salah satunya kita memilih untuk proteksi jiwa dan harta benda. Aku bahas satu persatu ya.