Pengalaman Tandem Paralayang di Batu Malang Jawa Timur

Akhirnya, pada hari Minggu, 12 September 2021, menjadi salah satu tanggal berarti untuk ku karena akhirnya aku dapat mencoret salah satu bucket list ku yaitu Tandem Paralayang! Perasaannya gimana? Seneng dan nagih asli! Pengen tandem paralayang lagi, pengen terbang lebih lama rasanya. Kenapa baru cobain tandem paralayang sekarang? Karena aslinya aku ini takut banget ketinggian, 2018, sudah sempat kepikiran untuk paralayang di Batu juga, tapi ku urungkan niatan karena takut banget. Kok sekarang berani? Gimana caranya mengatasi ketakutan ketinggian saat main paralayang? Aku jawab di post ini ya, yuk dibaca sampai habis.


Pertama-tama aku ucapkan terimakasih pada PPKM dipertengahan tahun 2021 ini yang terus diperpanjang dan entah kapan berakhir, berkat PPKM juga kebosananku meningkat drastis dan membuat jiwa jalan-jalanku memberontak. Jujur, takut untuk pergi kemana-mana terutama untuk pergi ketempat yang ramai karena kita ngga tahu akan ketemu siapa dan apakah orang yang berada ditempat itu aman dari covid-19 atau tidak. Jalan terbaik adalah kembali ke alam, setidaknya alam menyediakan “tempat” aman daripada ke cafe atau ke restoran (ini menurut opiniku). Setelah cek sana sini, ternyata banyak tempat wisata belum dibuka untuk umum, baik pendakian ataupun pantai. Karena aku memang ada rencana ke Malang jadi iseng lah mencari di instagram kegiatan apa yang bisa dilakukan di Malang. Muncul lah kegiatan paralayang di Batu. Jarak  dari Malang ke Batu (tempat paralayang) tidak lah jauh, jika dihitung dengan waktu kurang lebih 40 menit sampai dengan 1 jam (dengan kecepatan 40km/jam). Awalnya aku tidak begitu tertarik, karena tidak yakin olahraga ekstrim ini dibuka pada masa PPKM seperti ini dan seperti yang aku bilang bahwa aku ini takut ketinggian.

Setelah nge-stalking beberapa akun paralayang di Batu Malang, ngelihat orang-orang di Tiktok juga, aku mulai penasaran dan berani untuk mencoba olahraga paralayang ini. Hal yang membuat aku berani adalah ada instruktur yang akan membantu untuk terbang sehingga aku tidak perlu melakukan apapun kecuali menenangkan diri dan berani untuk terbang. Disini aku belajar untuk percaya dengan instruktur ku bahwa Ia tidak mungkin mencelakakan kami berdua, sehingga olahraga Paralayang ini dapat dikatagorikan aman. Tips berikutnya adalah jangan melihat kebawah ketika akan terbang, lihatlah ke atas saja. Orang yang takut ketinggian biasanya memiliki ketakutan akan jatuh kebawah, dengan melihat keatas setidaknya kalian akan sedikit melupakan rasa takut akan ketinggian tersebut. Dan tips terakhir untuk teman-teman yang takut ketinggian tapi ingin melakukan Tandem Paralayang adalah niat dan tekat yang bulat, jangan ragu. Ajaib memang ketika kalian berniat dan bertekat sungguh-sungguh, dirimu dan alam serasa bersinergi untuk mampu melakukan hal-hal yang kamu pikir tidak mungkin untuk dilakukan. 


Keyakinan dan tekatku sudah bulat hingga ku mencari dimana aku bisa mendaftar atau melakukan kegiatan Tandem Paralayang di Batu Malang. Aku hanya mencari lewat instagram dan menemukan akun @paralayangbatu . Setelah melihat-lihat akun ig-nya aku merasa akun tersebut dapat dipercaya sehingga aku langsung melakukan kontak di WA untuk menanyakan apakah terdapat slot di hari Minggu. Saat itu aku menghubungi dengan modal nekat dan berharap ada slot, karena aku baru menghubungi pada hari Sabtu jam 6 sore, benar-benar mepet. Bersyukurnya, terdapat slot terbang pada hari Minggu namun belum dapat dipastikan apakah dapat terbang atau tidak, karena cuaca pada hari Sabtu turun hujan dan ditakutkan besok juga akan turun hujan, sehingga baru dapat dipastikan pada hari H.


Pada hari Minggu sebenarnya aku berangkat ke meeting point (ditempat pendaratan paralayang Songgo Maruto, lokasinya dikirim melalui WA) dengan keadaan tidak pasti apakah dapat terbang atau tidak dan cuaca hari itu mendung dan berkabut. Pukul 9.20wib aku sudah sampai di meeting point, pukul 9.37wib aku sudah berada ditempat take off paralayang  dan pukul 9.50wib aku sudah terbang.

Bagaimana rasanya melakukan paralayang? Sebenarnya melakukan paralayang tidak semenakutkan itu. Seperti yang aku jelaskan diawal, karena ada instruktur yang menemani kita, kita hanya perlu duduk tenang dan menikmati pemandangan serta mengikuti arah angin. Namun kurang menarik jika hanya duduk, mengikuti arah angin dan turun secara perlahan, pengendalian parasut lah yang membuat olahraga paralayang ini menarik. Instrukturku namanya Pak Iwan, melakukan pengendalian parasut ke kanan dan ke kiri dan sesekali membuat sudut kemiringan duduk kita hampir 90atau hampir berputar, pengendalian seperti ini memberikan sensasi hampir sama dengan menaiki roller coaster dari titik tinggi ke lebih rendah. Hal tersebutlah yang membuat kegiatan paralayang menarik dan tentu membuat jantungku berdebar-debar bahkan sesekali aku berteriak karena sensasi yang menakutkan sekaligus menyenangkan.  Oh ya ada satu tips dari aku, ketika instruktur melakukan pengendalian ke kanan dan ke kiri sebaiknya kalian jangan tutup mata karena hal itu akan membuat kalian pusing. Tetap buka mata saja dan melihat keatas jika perlu berteriaklah, hal tersebut cukup membantu untuk menenangkan rasa takut. Waktu paralayang ku tidak lama, terhitung dari take-off hingga landing hanya butuh wakt 5 menit 37 detik (akurat karena ada videonya hehehe). Sepertinya lama atau tidaknya bergantung dari kebijakkan instruktur. Secara keseluruhan aku benar-benar menyarankan kalian untuk mencoba paralayang sekalipun itu hanya sekali. Sensasi melihat daratan dari atas, sensasi terbang dan keberanian untuk menaklukan rasa takut pada diri sendiri itu luar biasa tidak tergantikan bahkan sangat candu hingga ingin melakukannya lagi.

Sekarang aku mau review untuk jasa Tandem Paralayang di Malang Batu oleh @paralayangbatu . Sebenarnya pelayanan cukup responsif dan ramah saat di kontak di DM instagram maupun di WA, tapi ada beberapa hal yang aku sayangkan. Pertama, menjawab dengan kurang to the point pada pertanyaan-pertanyaan yang aku ajukan seperti apakah aku bisa dealing saat itu juga dengan melakukan TF DP dan kepastian untuk bisa terbang. Setelah aku pelajari ternyata hal ini berkaitan dengan sistem mereka. Berdasarkan pengalamanku pribadi, @paralayangbatu dapat memastikan kita terbang 100% jika cuaca mendukung, pada kasusku cuaca tidak mendukung dan hal ini menjadi tidak dapat dipastikan, kedua sistem mereka bayar uang Tandem Paralayang setelah terbang dan dibayarkan pada instruktur, sekalipun bisa bayar menggunakan bank TF, hanya dapat dilakukan pada saat sudah dipastikan akan terbang. Hal lainnya yang menurutku kurang oke adalah komunikasi person in charge. Jadi, saat sampai ditempat aku benar-benar bingung harus menemu siapa dan hanya berkomunikasi melalui WA tanpa ada sebut nama. Ini juga salah ku harusnya aku juga menanyakan menemui siapa sebelumnya, saat aku bertanya hanya diberitahu akan ada crew yang menghampiri, tapi tidak disebutkan namanya, bahkan namaku sendiri tidak ditanyakan. Pada akhirnya aku tahu bahwa aku menghubungi Pak Joni (tau dari nama akun Bank saat TF) dan akan terbang dengan instruktur terbang Pak Iwan.

Aku terbang di saat masih PPKM ya teman-teman, tentu ada hal-hal khusus yang aku dapatkan yang mungkin tidak kalian tidak dapatkan saat nanti wisata Tandem Paralayang dibuka kembali. Pada saat PPKM ini aku mendapatkan harga khusus sebesar Rp 350.000,- dari harga normal Rp 400.000,- dan terbang tidak bisa sewaktu-waktu, kalian perlu melakukan booking terlebih dahulu. Tidak perlu membayar tiket masuk wisata Tandem Paralayang karena meeting point ku ditempat pendaratan paralayang dan untuk naik ke tempat take-off sudah disediakan ojek dari @paralayangbatu, selain itu disediakan tongsis dan untuk mobile phone menggunakan milik kita pribadi. Ada hal yang menurutku abu-abu dan perlu kalian highlight yaitu durasi terbang. Dipenjelasan yang aku terima, durasi terbang sekitar 10-15menit, sayangnya aku hanya terbang kurang dari 5 menit. Ini sangat disayangkan karena 5 menit itu sangat-sangat sebentar. Mungkin ada faktor-faktor lain dibalik ini seperti cuaca dan instruktur. Saranku kalian perjelas diawal jika tidak sampai durasi yang ditentukan apakah ada kompesasi lainnya. Hal lain yang perlu kalian persiapkan adalah menggunakan sepatu.

Bagaimana dengan dokumentasi? Paket yang aku piih ini ngga termasuk dokumentasi ya. Dokumentasi ku benar-benar murni dari hape yang ada ditongsis itu doang. Jika kalian ingin dokumentasi mungkin bisa coba tanya atau nego kepihak @paralayangbatu . Dibawah , tempat landed, ada tukang foto juga gitu yang kalian bisa beli fotonya Rp 5.000,- per foto dimana nanti file bisa dikirim lewat WA ataupun e-mail. Aku beri ranting 7/10 untuk jasa @paralayangbatu selain beberapa hal yang aku sayangkan diatas, jasa @paralayangbatu sebenarnya professional dan terpercaya. Jika ada kesempata kedua tentunya aku akan kembali menggunakan jasa merek a kembali dengan catatan diatas.

Ya! Segini dulu cerita pengalaman Tandem Paralang di Batu Malang untuk kali pertama dalam hidupku. Seluar biasa itu sih memang. Aku belajar percaya kepada instruktur ku, aku belajar untuk mengalahkan rasa takut, aku juga belajar bahwa dengan tekat dan niat yang bulat segala sesuatu dapat dilewati dengan baik, dan terakhir aku berterimakasih pada diriku sendiri bahwa aku berani untuk melakukan hal diluar kebiasaanku. Semoga post ini menginspirasi teman-teman yang takut untuk Tandem Paralayang agar berani terbang dan dapat membantu kalian tetang informasi Tandem Paralayang di Batu Malang.

Jika ada pertanyaan, kalian bisa meninggalkan komentar dikolom komentar atau menghubungiku melalui instagram. Juga aku tunggu cerita keberhasilan kalian untuk Tandem Paralayang di kolom komentarku agar teman-teman yang lain juga tertarik untuk melakukan terbang pertamanya. Terakhir, karena berbagi itu adalah peduli jangan malu untuk berbagi! Ic-Christa Out!


Be Friend with Me on g+ and Keep in touch with me on Instagram : iinchr 
 | Contac Me : icchrista [at] gmail [dot] com | Iin - Ic Christa |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share your story, opinion, and experiences here !