Opiniku mengenai Quarter Life of Crisis

Hallo semuanya!
It's been a long time since the last time I updated this blog, hahaha.

Kali ini aku ingin berbagi cerita megenai Quarter Life of Crisis.

Well, umur dua puluhan kayaknya ngga pernah gampang untuk dilalui oleh semua orang.

Umur dimana mulai melihat orang lain "menjadi orang" tapi diri sendiri merasa belum menjadi orang
Umur dimana mulai mempertanyakan "apa sih tujuan hidup?"
Umur dimana mulai menyadari ekspektasi itu memang benar-benar ngga sesuai dengan kenyataan di dunia. 
Umur dimana mulai belajar untuk "hanya" peduli dengan diri sendiri.

Last year, 2020, bersamaan dengan Covid-19, aku juga merasakan bahwa dunia-ku juga ikut dijungkir balikan.
Mempunyai pekerjaan yang ngga sesuai dengan keinginan aku
Merasa ngga memiliki keahlian untuk melakukan apapun
Merasa "tertinggal" dari teman-teman yang sudah mulai aset ini itu ataupun pengalaman yang luar biasa, jalan-jalan keluar negeri misalnya, sedangkan aku tidak melakukan apa-apa.

Rasanya? Setiap hari ingin bunuh diri.
Mempertanyakan kenapa sih aku masih hidup sampai detik itu
Apa sih tujuan hidupku ketika ngga ada hal yang dapat memberikan kebahagiaan, 
Mau mencoba menenangkan diri dengan cara berlibur juga ngga bisa karena masa pandemi, 
Dan jatuh cinta-pun tidak memberikan jawaban, 
Bener-bener merasa dititik paling rendah dalam hidup. 

Terusa apa yang perlu dillakukan? Adakah penyemangat untuk bangkit dan melalui fase ini?

Well, ngga ada jawaban yang pasti.
Yang perlu kita lakukan adalah menerima diri kita hari ini, hidup dimasa saat ini, ya disaat kalian membaca postingan ini, jangan mengkhawatirkan masa depan karena itu belum terjadi dan lepaskan pengampunan untuk setiap penyesalan dari masa lalu yang tidak dapat kita ubah. 

Kita tidak perlu menjadi orang lain.
Gengsi tidak akan membawa kita kemanapun, akui kelemahan dan kekurangan kita, mari kita mencoba sekalipun itu hanya langkah kecil, kita ngga perlu berlari, yang terpenting adalah melangkah. 
Kita bisa menjadi apa yang kita pikirkan. Menerima diri kita, lontarkan kata-kata affirmasi pada diri sendiri.

Mencoba bersabar dan mencari apa yang benar-benar kita ingini dalam hidup ini dengan mencoba segala sesuatu yang ingin kita coba.
Kamu ingin solo travelling? Do it right now!
Kamu punya ingin bisnis sendiri? Start it right now!
Kamu minder karena ngga bisa bahasa inggris? Paksa untuk belajar bahasa inggris!
Kamu ngga punya uang hari ini? Mulai putar otak untuk kerjakan apapun biar menghasilkan uang (selama itu tidak merugikan orang lain, lakukan, jangan makan gengsi!)
Pada akhirnya kita akan menemukan passion kita. 

Teruntuk teman-teman yang masih menghadapi Quarter Life of Crisis, I want to say "You're not Alone!"
Kalian ngga sendiri, ada aku yang juga mengalami Quarter Life of Crisis, dan masih berjuang untuk bangkit lagi. 

Pada akhirnya kita akan dewasa setelah melewati fase ini, bertahan ngga pernah mudah, dan yang terpenting adalah bagaimana kita peduli pada diri kita sendiri. Kita menciptakan kebahagian yang kita inginkan, mengakui kadang kita lelah, butuh menangis dan melepaskan, mengakui bahwa kita tidak sempurna dan perlu terus belajar. Akhirnya kita bisa menjadi pribadi dan  melihat sudat pandang yang baru.

Bunuh diri ngga akan menyelesaikan masalah dan akan menyakitkan orang-orang yang sayang sama kita. 
Tidak melakukan apapun menyesali masa lalu, tidak akan membuat kita berubah.
Memaafkan dan mencintai diri kita apa adanya,
Bangkit dan melangkah, tidak ada hal yang terbaik selain hal tersebut.

Teruntuk pejuang Quater Life of Crisis, kita pasti bisa melalui fase ini. Let's reborn as a new of ourself! 


Be Friend with Me on g+ and Keep in touch with me on Instagram : iinchr |
Contac Me : icchrista [at] gmail [dot] com
| Iin - Ic Christa |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share your story, opinion, and experiences here !